Langsung ke konten utama

Postingan

Perbedaan Pancasila dan Kewarganegaraan

“Citizenship is passive and active membership of individuals in a nation-state with certain universalistic rights and obligations at a specified level of equality.” -Thomas Janoski- Satu pernyataan dari Thomas Janoski bermakna bahwa kewarganegaraan adalah keanggotaan secara pasif dan aktif dari seorang individu dalam sebuah negara-bangsa dengan hak-hak universal tertentu dan kewajiban-kewajiban pada level yang spesifik dari kesetaraan. Secara sederhana, kewarganegaraan dapat dianggap sebagai konsep dalam mengukur hak dan kewajiban. Namun yang terjadi adalah pemahaman secara tidak penuh terhadap makna kewarganegaran. Konsep ini dilihat semata-mata sebagai status. Status yang dimaksudkan terkait dengan metode-metode untuk menentukan siapa yang bisa menjadi warganegara. Pemahaman secara tidak penuh terhadap makna kewarganegaraan terlihat pada munculnya pernyataan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, yang mengatakan bahwa  “menempatkan pendidikan Pancasila hanya (seba
Postingan terbaru

MANUSIA DAN KEADILAN

1.        Pengertian Keadilan Keadilan  adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan ( virtue ) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesu

Krisis Budaya Etika di Indonesia

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki penduduk ke-4 terbanyak di dunia. Didalamnya tersimpan keanekaragaman suku dan budaya. Keanekaragaman itu tercipta dari hasil pola pikir manusia. Lalu, pola pikir itu diseimbangkan lagi dengan tiga unsur utama pembentuk diri manusia, yaitu etika, moral, dan akhlak. Semua unsur tersebut berada pada diri kita dan menjadikan kita sebagai ‘manusia yang sebenarnya’, yaitu manusia yang memiliki akal dan pikiran. Otak manusia telah diciptakan Allah SWT dengan sangat sempurna dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling beradab di muka bumi. Tapi, apakah kita sebagai manusia sudah menggunakan otak itu dengan sempurna? Apakah penyebabnya? Teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Sosial media berbasis internet atau  online  sudah menjadi ‘makanan pokok’ manusia masa kini. Tidak kurang dari 5,5 jam per harinya orang Indonesia menggunakan internet dan sosial media, terutama kalangan remaja. Berbagai macam informasi sudah tida

Pengertian Cinta, Kasih, dan Sayang

Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat bergantung pada orang lain. Dalam ketergantungannya dengan orang lain, manusia mempunyai sifat natural, yaitu cinta dan kasih. Cinta dan kasih menjadi landasan bagi manusia dalam menjalin berbagai macam hubungan. Selain cinta dan kasih, rasa sayang juga sangat penting untuk menyempurnakan hubungan antar manusia. Namun, apakah sebenarnya arti dari kata cinta, kasih, dan sayang? Cinta menurut KBBI berarti suka sekali;sayang benar. Menurut istilah, cinta adalah emosi yang berasal dari rasa kasih sayang yang kuat dan rasa tertarik terhadap suatu objek. Cinta sebenarnya memiliki banyak arti. Tergantung dari sudut pandang kita. Arti cinta juga menjadi sebuah misteri yang sangat sulit untuk dipecahkan. Karena pengalaman tidaklah cukup untuk menerjemahkan arti cinta yang sebenarnya tanpa merasakan cinta itu sendiri. Cinta bukanlah suatu hal untuk dipermainkan. Karena cinta kita tahu arti dari rasa ingin berkorban untuk orang lain dan lain sebagai